• LinkedIn
  • Join Us on Google Plus!
  • Subcribe to Our RSS Feed

Minggu, 15 Desember 2013

Bawa Botol Minummu Sendiri

09.53 // by dalijo // // 26 comments

bawa botol minummu sendiri

Saat masih kecil, ketika masih di bangku TK atau SD mungkin banyak dari kita sering membawa bekal air minum dengan botol yang berbentuk macam-macam atau sekarang biasa dikenal dengan tumbler. Saya masih ingat pernah punya botol air minum berbentuk telepon genggam yang besar dengan antena yang berfungsi sebagai sedotan. Botol seperti itu cukup ngehits waktu itu. Tapi lambat laun seiring beranjak dewasa, banyak yang merasa malu untuk membawa bekal air minum ke sekolah. Lebih praktis untuk beli minuman es jeruk, es teh atau minuman es lain di kantin, yang lebih praktis lagi beli air mineral atau juga softdrink karena ga harus dihabiskan langsung di tempat, bisa ditenteng.

Sebenarnya kebiasaan untuk membawa bekal air minum itu malah bagus. Selain (tentu saja) menghemat biaya, tumbler itu relatif lebih aman dari bahaya dibandingkan dengan botol plastik air mineral atau sejenisnya.

Botol plastik air mineral dan minuman lainnya umumnya terbuat dari bahan PET atau PETE (Poly Ethylene Terephthalate). Sama dengan bahan-bahan plastik lainnya, PET ini merupakan produk turunan dari minyak bumi. Lalu apa bahaya dari bahan PET ini? Jika kita membeli air mineral dari toko lalu langsung kita minum sekaligus, itu bukanlah suatu hal yang membahayakan. Akan tetapi jika kita hanya minum sedikit saja (atau belum diminum)  lalu botol itu kita bawa kemana-mana atau hanya kita diamkan saja dan terpapar sinar matahari (atau disimpan dalam suhu yang tinggi) maka akan menimbulkan masalah. Karena lapisan polimer yang ada bisa meleleh dan terlarut dalam air, dan masalahnya adalah lapisan polimer tersebut adalah zat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker. Ngeri kan?

Karsinogenik itu sifatnya tidak mendadak, tetapi jangka panjang. Ketika kita minum lalu terpapar zat karsinogenik dalam jumlah tertentu tidak ujug-ujug langsung menderita kanker. Tetapi zat tersebut terakumulasi dalam tubuh lalu lama-lama baru berubah menjadi kanker.
bawa botol minummu sendiri
Tempat sampah yang dibedakan jenisnya, sebenarnya ditujukan untuk memilah jenis sampah dan memudahkan untuk treatment selanjutnya.
Sumber bahaya tidak berhenti dari botol yang kepanasan saja. Kebiasaan kita yang setelah minum air mineral tidak langsung dibuang akan tetapi memanfaatkannya untuk dijadikan tumbler murah meriah itu juga berbahaya. Dengan mengisi ulang air ke dalam botol maka kemungkinan lapisan polimer seperti yang disebut di atas tadi juga akan terkelupas, apalagi kalau yang kita isikan adalah air panas, lebih berbahaya lagi. Maka dari itu apabila sehabis minum air mineral, botolnya langsung kita rusak sehingga tidak ada yang memanfaatkannya lagi untuk dipakai. Karena kadang kala ada oknum yang nakal mengambil botol yang masih bagus lalu dibersihkan dan dipakai lagi untuk botol minuman produk rumah tangga.

Hal lain yang bisa ditimbulkan dari botol plastik ini adalah sampah. Bayangkan jika setiap kali kita keluar rumah lalu kehausan dan membeli air mineral, maka sampah botol plastik akan semakin banyak. Jika kita buang di tempat sampah di kota mungkin akan diambil pihak dinas kebersihan atau pemulung lalu akan didaur ulang, akan tetapi bagaimana kalau saat kita jalan-jalan ke desa atau ke gunung misalnya. Banyak dari kita masih apatis dengan membuang sampah sembarangan termasuk membuang botol air mineral. Lalu botol tersebut teronggok begitu saja atau terkubur dalam tanah. Selanjutnya bertahun-tahun kemudian anak cucu kita menggali tanah, bukan harta karun yang mereka temukan tetapi botol plastik. Karena botol plastik ini butuh bertahun-tahun untuk terdekomposisi secara alami.

Mengubur sampah botol bukanlah sebuah solusi. Selain susah terdekomposisi, beberapa jenis plastik justru akan mencemari tanah dan air apabila terdekomposisi. Bagaimana dengan membakarnya? Banyak yang berfikir ini adalah langkah praktis karena selanjutnya sampah langsung hilang. Padahal membakar plastik adalah hal yang sangat berbahaya. Asap pembakaran plastik juga bersifat karsinogenik dan beberapa jenis plastik akan menimbulkan hujan asam apabila dibakar.

Plastic Recycling Symbol, keterangan artinya ada di sini. Tiap botol plastik selalu menyertakan salah satu gambar ini pada bagian (biasanya) bawah botol.
Lalu bagaimana sebaiknya yang kita lakukan? Untuk meminimalisir dampak botol air mineral di atas, salah satunya adalah kembali ke masa kanak-kanak kita, yaitu membawa tumbler ke mana-mana. Tumbler yang kita pilih juga harus dari bahan-bahan yang bukan sembarangan apalagi sama dengan botol air mineral, sama saja bohong itu namanya. biasanya tiap bagian bawah botol akan mencantumkan lambang recycle beserta nomor atau nama bahannya seperti pada gambar recycle symbol di atas. Dari gambar tersebut bisa kita lihat keterangan dan arti dari lambangnya. Tumbler yang saya miliki saat ini memiliki lambang recycle bernomor 7 atau O(other materials) dengan ‘fitur’ non-BPA atau BPA free (BPA=Bhisphenol-A). Karena biasanya ‘other materials’ tersebut sering mengandung BPA yang merupakan material berbahaya juga. Memang tumbler seperti ini cukup mahal, tapi untuk kesehatan dan mengurangi pencemaran lingkungan, mengeluarkan uang lebih banyak adalah sebuah investasi.

3 hal yang digalakkan untuk mencegah pencemaran adalah 3R (reduce, reuse, recycle). Dengan membawa tumbler sendiri kita sudah mereduksi penggunaan botol plastik, karena sangat jarang ketika kita sudah membawa tumbler sendiri malah beli air mineral lagi. Ketika sudah punya satu tumbler juga jarang untuk membeli tumbler lagi, keciali untuk koleksi. Reuse, jelas kita bisa menggunakan tumbler berkali-kali. Jika nantinya sudah bosan dengan tumbler yang kita miliki atau sudah rusak, jangan buang sembarangan, buang ke tempat sampah yang memungkinkan untuk nantinya di daur ulang atau recycle.

Saya pernah traveling membawa tumbler tersebut. Dan ketika setiap makan, saya minta air putih ke warung makan dan diisi ke tumbler saya sampai penuh, diberi cuma-cuma. Artinya meski tumbler harganya cukup mahal tetapi saya menghemat biaya untuk membeli minum. Impas kan?

Mari menjadi traveler yang ramah lingkungan.
Salam...

26 komentar:

  1. daku juga selalu bawa tumbler sendiri kemana - mana, irit, ramah lingkungan #ihik.

    BalasHapus
  2. Aku juga bawa botol minum lock n lock 1,5L-an kemana2. Penggunaan botol plastik gak bisa dicegah, tp bisa diatur. Salah satunya memberikan 'harga' jaminan pada botol plastik, katakan 1000rp, yg akan bisa dikembalikan kalau botolnya dibalikin ke tempat yang menjual. Istilahnya 'uang botol'. Hal ini sudah banyak dilakukan di negara maju dan seringkali menjadi dasar pembangunan bank sampah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahh ini...
      trima kasih sarannya mas yoha :D

      Hapus
  3. Wah dapat pencerahan banget,
    saya selama ini masih lebih memilih membeli minuman di minimaket dan mengesampingkan dampak yang ternyata jika ditelusuri akan membahayakan bagi lingkungan, orang lain dan kita sendiri.
    terima kasih.,
    ada merk tumbler yang di rekomendasikan?

    @indonesianholic
    www.indonesianholic.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pakai merk lock n lock mas akbar..
      merk tumbler lain yg lg hits ada nalgene sama camelback.
      Kalo tumbler bahan plastik cari aja yg lambang recyclenya no 7 (ada di bagian bawah botol) dan pake BPA free..tp ttp jangan masukin air panas d dlm tumblernya:D
      Kalo untuk bahan stainless steel saya carikan referensi dulu apa efeknya,hehe

      Hapus
    2. Nanti saya cari-cari, thanks infonya

      Hapus
    3. kalau boleh merekomendasikan,,saya selama ini memakai merk NALGENE mas,,
      juga BPA free dan anti pecah,,agak mahal juga sih,,rata2 diatas 150rb an,,tai tetep sesuai dengan saran mas wisnu,,,impas,, :D

      Hapus
    4. nah tu ada saran pengguna,hehe

      Hapus
  4. saya masih kadang-kadang bawa botol sendiri nih.. soalnya botol air minumnya rebutan ama adik..
    hehehe.. kayaknya mesti beli satu lg deh.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak,,punya sndiri2 aja, klo berbagi siapa tau malah berbagi bakteri jg,hehe

      Hapus
  5. Konon polusi plastik di air yg kita konsumsi sehari-hari itu berperan besar menghadirkan semakin banyaknya laki-laki dng perilaku mirip perempuan belakangan ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahhhhhh ternyata oh ternyata,hehe

      Hapus
    2. Eh seriua tuch karena polusi plastik jadi kayak begitu ??? Ih serem amat ;-)

      Gw paling males bawa tempat minum, demen nya yg oraktis tinggal buang jadi penyumbang polusi jyga nich ihik 100x

      Hapus
    3. haha ga tau tuh bang rotua beneran ga :))
      wah om cumi nih,ayo kurangin penggunaan plastik om :)

      Hapus
    4. akhhhh masak sih mas Plastik bisa bikin disorientasi seksual.....

      Hapus
    5. haha ga tau tuh bang rotua dpt info dr mana..
      logikanya sih mungkin karena karsinogenik terus diminum ibu hamil terus membuat janinnya ada kelainan,,hehe

      Hapus
  6. aku juga bawa terus kakaaaak..kadang bawa botol kadang pake streamer aja..

    BalasHapus
  7. Kalo BPA free maksudnya apa mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. biasanya botol plastik dgn lambang 7 (others) itu di dalamnya ada kandungan BPA(Bhispenol-A) yg merupakan zat karsinogenik, nah sekarang banyak botol yang sudah tidak mengandung BPA lagi, bisa dicari yg ada fiturnya BPA-free atau non-BPA

      Hapus
  8. Nek aku pake sigg+ pak :) setelah distributor resminya ga pernah bales email. Aku dapat di bhinneka, pake botol macam aluminium yg lumayan temabl tapi masih ringan. Cuma buat bersihin dia ada tablet + sikat khusunya juga. Hargane diatas 300rb tapi worthed tu buy banget. Yang pernah punya pasti tau sensasi "nenen" lewat tutup botolnya yg didesain khusus ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah mantep kuwi pak dading :)
      piye kabare?

      Hapus
  9. Sering kali kita jumpai bahwa plastik memberikan dampak buruk untuk lingkungan. Oleh karena itu, mulai sekarang mulailah menggunakan Tray Makanan yang terbuat dari kertas.

    BalasHapus
  10. bawa botol NALGENE bagus jadi tidak merusak lingkungan - juga ini kuat dan awet

    BalasHapus
  11. Setuju sekali, saya beberapa bulan terakhir sudah menerapkan hal ini... ayoo kita sebarluaskan info bagus ini...

    BalasHapus